mari kta cari persaman kampas kupling new megapro ke vixion new

Daftar ukuran panjang Rantai Kamprat / keteng / Honda / Yamaha / Suzuki / kawasaki

Daftar Panjang Rantai Kamprat/Keteng Daftar Panjang Rantai Kamprat/Keteng - Untuk rantai timing yang memiliki model mirip rantai final gear memiliki kode seperti berikut (25H - 84L). Angka pertama (2) merupakan jarak antar pin = 6.35 mm dan H merupakan singkatan dari hard yang berarti rantai memiliki desain yang lebih kuat. Angka kedua (5) menyatakan jarak antar plat = 3.18 mm, sedangkan angka terakhir (84L) merupakan jumlah mata rantai. Berikut daftar mata rantai kamprat tipe biasa. 25H - 82L = C50, C70 25 - 84L = Jupiter, Vega, Crypton 25H - 84L = Grand, Supra, Win, C800 25H - 86L = C90 25H - 88L = Legenda, Supra Fit, Kaze, Blitz 25H - 90L = Blade 25H - 98L = CB100, CB125, GL100, GL Pro, GL Max Untuk rantai timing yang memiliki model kupu-kupu memiliki kode seperti berikut (2x3 - 84L). Berikut daftar mata rantai kamprat tipe kupu-kupu. 2x3 - 86L = Jupiter Z 2x3 - 88L = Smash, Supra X 125 Helm IN, Supra X 125 FI, Blade 125 FI 2x3 - 90L = Vario, Beat, Mio, Nouvo,

anda seorang pemain off-road tetapi bosan dengan merek Jepang lantaran pilihan terbatas, kemudian kalau pakai keluaran Eropa terlalu mahal, maka merek lokal seperti Viar bisa jadi alternatif.





Test Ride Viar Cross X 200 ES & Cross X 250 Apabila Anda suka main adventure off-road tetapi bosan dengan merek Jepang lantaran pilihan terbatas, kemudian kalau pakai keluaran Eropa terlalu mahal, maka merek lokal seperti Viar bisa jadi alternatif.



Masih ragu dengan kualitas dan kemampuannya?
Guna menjawabnya OTOMOTIF langsung melakukan test ride, bahkan 2 model Viar sekaligus, yaitu Cross X 200 ES dan Cross X 250 ES.
Cross X 200 ES dipasarkan oleh PT. Triangle Motorindo dengan banderol Rp 27,060 juta, sedangkan Cross X 250 ES Rp 42,730 juta, keduanya on the road (OTR) Jakarta.
Dalam waktu seminggu, OTOMOTIF sempat mengetesnya di lintasan on dan off-road. Seperti apa impresi berkendaranya?

Tipe 200 punya model headlamp lebih bulat mirip KLX 150Tipe 200 punya model headlamp lebih bulat mirip KLX 150

Desain
Desain Viar Cross X layaknya motor special engine yang didominasi garis-garis tajam, namun ditambahkan perangkat lalu lintas.
Batok lampu tempat bersarangnya headlamp jika diperhatikan sekilas mirip milik Kawasaki KLX 150, tetapi mika lampunya lebih menonjol.
Beda dengan tipe 250 yang lebih gepeng dengan sepatbor yang bentuknya landai, selain itu terdapat penutup cakram depan yang tidak dimiliki tipe 200.

Tipe 250 dilengkapi segitiga atas dan bawah aluminium berwatna merah yang lebih kuat dan ringan
Tipe 250 dilengkapi segitiga atas dan bawah aluminium berwatna merah yang lebih kuat dan ringan
Geser ke samping, ada shroud yang bentuknya tajam dan agak minimalis.
Lucunya di balik shroud tipe 200, terdapat kisi-kisi pengarah angin namun tidak ada radiator, sedangkan tipe 250 cc memang mengarah angin ke radiator.
Well, setidaknya di tipe 200 berguna mengarahkan angin untuk mendinginkan mesin.
Kemudian pada setang Viar sudah menyematkan hand guard, yang sangat berguna saat bermain di tanah, untuk melindungi tangan pengendara ketika jatuh.

Tipe 250 segitiga atas dan bawah sudah berbahan alumium warna merah yang lebih kuat dan keren.
Lanjut ke belakang, Cross X 200 dilengkapi stop lamp LED, tapi sein masih bohlam di sampingnya.
Beda dengan tipe 250 yang sudah LED untuk stop lamp maupun sein. Di bawahnya terdapat sepatbor mungil yang juga jadi rumah pelat nomor.

Desain jok khas motor garuk tanah, kulitnya dengan logo Viar
Desain jok khas motor garuk tanah, kulitnya dengan logo Viar
Fitur & Teknologi
Mulai dari panel instrumen, kedua motor ini memiliki spidometer digital berukuran mungil yang serupa dengan latar hijau.
Sayangnya cahayanya kurang terang, sehingga sulit melihatnya, apalagi posisinya tidak menghadap pengendara dan sedikit terhalang slang rem.
Isinya ada spidometer, tachometer, gear position indicator, odometer dan trip.
Tak ada fuel meter.

Spidometer terlalau kecil sulit dipantau dengan latar hijau
Sayangnya pada tipe 200 yang kami tes, indikator lampu jauh dan posisi netral tak menyala saat digunakan.
Hanya indikator sein yang berfungsi normal. Bagian Q&C perlu lebih teliti nih.
Uniknya, di tipe 250 untuk menyalakan motor menggunakan electric starter pengendara harus menginjak atau menekan rem layaknya skutik, selain itu tombol starter berada di panel setang kiri bagian depan yang biasa digunakan untuk lampu dim.
Geser ke bagian peredam kejut, mantap nih karena Viar melengkapi suspensi depan upside down dan monosok di belakang, bahkan khusus Cross X 250 ES memiliki setelah lengkap, ada compression, preload dan rebound di suspensi depan dan belakang.
Untuk roda, keduanya pakai pelek jari-jari 21 inci dan 18 inci berbahan aluminium yang dibalut karet bundar IRC Motocross iX-05H berukuran 80/100-21 dan 100/100-18.
Gripnya cukup mumpuni kalau untuk main adventure off-road.

Test Ride  Viar Cross X 200 ES & Cross X 250 ES
Test Ride Viar Cross X 200 ES & Cross X 250 ES
Riding Position & Handling
Ketika naik, kaki tester dengan tinggi 170 cm harus jinjit saat duduk.
Pantas saja, karena tinggi joknya mencapai 910 mm pada tipe 200 dan 920 mm di tipe 250. Jangkung banget khas motor garuk tanah.
Posisi duduknya pun khas, setang dekat dengan jok dan kaki jauh dari footstep yang posisinya di tengah.
Bentuk joknya tentu khas panjang dan sempit, karakter busanya keras dan kulitnya kaku, sehingga bokong akan terasa panas dan pegal jika berlama-lama duduk di atasnya.
Mungkin karena naik trail di alam sebenarnya memang jarang duduk ya!

Suspensi belakang tipe 250 punya setelan lebih lengkap dan lebih nyaman
Suspensi belakang tipe 250 punya setelan lebih lengkap dan lebih nyaman
Kemudian jika dipakai harian membelah padatnya lalu lintas, harus berhati-hati agar setang tidak mentok spion mobil karena lebar.
Namun, setang yang lebar ini berkontribusi positif dalam handling yang terasa lebih sigap.
Kedua suspensinya memiliki karakter keras, padahal setelan preload dan compression sudah paling soft.
Badan jadi terguncang saat melewati speed trap atau menghajar lubang.
Namun untuk tipe 250 memiliki karakter yang lebih empuk sehingga lebih nyaman..


Terbukti juga saat dijajal di sirkuit motocross yang berada di BSD, Tangerang.
Tipe 250 lebih nyaman untuk melahap rintangan secara kencang, dan dapat mendarat lebih halus dibanding tipe 200 yang lebih keras.
Soal handling, Viar Cross X 200 ES dengan berat kosong 115,8 kg dan Cross X 250 ES memiliki berat kosong 120 kg terasa ringan, baik saat pindah jalur maupun sewaktu bermain tanah di trek motorcross.
Sisi pengereman kedua motor ini menggunakan wave disc 240 mm dijepit kaliper 2 piston untuk depan dan 1 piston belakang.
Karakter remnya bagel, sehingga pengendara perlu tenaga lebih agar motor berhenti, handle rem pun terasa jauh.

Performa  Viar Cross X 200 ES
Performa Viar Cross X 200 ES
Performa
Mesin 1 silinder SOHC berpendingin udara pada Cross X 200 ES, punya tenaga yang cukup menyenangkan untuk penggunaan harian.
Kapasitas murninya 198,8 cc, masih karburator yang menghasilkan tenaga maksimal 17,4 dk pada 8.000 rpm dan torsi 15 Nm di 6.500 rpm.
Lucunya knalpot bawaan motor ini bentuk dan suaranya gahar macam knalpot aftermarket.
Bahkan juga dilengkapi db killer yang dapat dilepas. Enggak perlu ganti-ganti knalpot deh.
Beda dengan Cross X 250 ES yang menggunakan mesin 249,6 cc, 1 silinder SOHC berpendingin cairan dengan karburator Dell’Orto 34 mm.
Tentu memiliki tenaga lebih gahar, klaimnya 25,4 dk di 9.000 rpm dan torsi 23 Nm pada 7.000 rpm.

Performa  Viar Cross X 250 ES
Performa Viar Cross X 250 ES
Pengendara jadi tidak perlu takut kehilangan tenaga, karena tiap bukaan gas mesin akan langsung merespon dengan cepat, berrr!

Sayangnya, nah ini dia fakta pentingnya. 
Angin knalpot tipe 250 bertabrakan dengan lampu sein kanan, membuat suara sedikit cempreng dan lampu sein gosong.
Panas knalpot juga terasa pada kaki kanan, meskipun sudah diberikan pelindung tapi hawanya tetap terasa menyengat.


Untuk penyaluran tenaga, karena keduanya memiliki perbandingan rasio cenderung rapat khas trail, jadi harus sering-sering mengganti gigi saat berakselerasi terutama untuk tipe 200 yang hanya 5 percepatan, untuk tipe 250 memiliki 6 percepatan.
Mesin yang berkitir cepat membuat pengendara mudah menyentuh limiter di angka 10.000 rpm.
Tarikan awal dari 0-60 km/jam ternyata cukup sepadan, catatan waktunya sama 4,3 detik.
Tapi setelah itu yang versi 250 tentu jauh lebih responsif, tampak untuk meraih 0-80 km/jam cuma 6,7 detik, sedang yang 200 7,5 detik.
Untuk data tesnya bisa dicek di tabel.
Anehnya, kedua mesin motor ini susah untuk idle alias langsam, sehingga pengendara harus menahan gas saat berhenti agar mesin tidak mati.
Sepertinya setingan karburator terlalu boros, karena asap knalpotnya bikin pedih mata.

Konsumsi Bahan Bakar
Setelah dipakai berkendara selama seminggu, mulai dari macet, ngebut di jalan lengang dan bermain di trek off-road, konsumsi rata-rata yang didapat Viar Cross X 200 ES sebesar 21 km/liter dan 15 km/liter untuk Viar Cross X 250 ES. Itu pakai bahan bakar RON 95 dengan metode full to full.
Terasa cukup boros ya? Bisa karena mesin harus selalu berkitir dalam putaran tinggi, dan setelan karburator yang terlalu boros.
Mesti seting ulang karburator nih biar lebih irit.
Kesimpulan
Dari tes kali ini, bisa disimpulkan bahwa Viar Cross X 200 ES dan X 250 ES bisa jadi alternatif penggemar adventure, karena punya tenaga yang sangat mumpuni terutama yang tipe 250, fiturnya pun bagus terutama suspensi.
Soal tampilan juga tak kalah keren dengan trail kebanyakan. Hanya saja beberapa detail memang perlu perhatian lebih, terutama setingan karburator agar konsumsi bensin lebih efisien. Soal harga tergolong sedang, murah tidak mahal juga tidak.
TABEL SPESIFIKASI VIAR CROSS X 200 ES
TIPE MESIN                          4 Langkah, 2 Katup SOHC, Berpendingin Udara
SUSUNAN SILINDER              Silinder Tunggal
DIAMETER X LANGKAH          65,5 x 59 mm

VOLUME SILINDER               198,8 cc
DAYA MAKSIMUM                 13 Kw (17,43 dk)/8.500 rpm
TORSI MAKSIMUM                15 Nm/7.000 rpm
SISTEM STARTER                  Electric Starter & kick starter
SISTEM PELUMASAN             Pressure-splashed
KAPASITAS OLI MESIN          0,8 l
SISTEM BAHAN BAKAR         Karburator
TIPE KOPLING                      Wet Multi-plate
TIPE TRANSMISI                  Manual 5 percepatan
DIMENSI
P X L X T                               2.040 x 870 x 1.390 mm
JARAK SUMBU RODA              1.420 mm
JARAK TERENDAH KE TANAH   205 mm
TINGGI TEMPAT DUDUK          910 mm
BERAT KOSONG                     115,8 kg
KAPASITAS TANGKI BENSIN    6,5 L
RANGKA
TIPE RANGKA                          Twin Spar Steel
SUSPENSI DEPAN                     Upside Down
BAN DEPAN IRC                       Motocross iX-05H 80/100-21
BAN BELAKANG IRC                 Motocross iX-05H 100/100-18
REM DEPAN                             Wave Disc 2 piston
REM BELAKANG                       Wave Disc 1 piston
SUSPENSI BELAKANG              Monosok dengan Unitrack
KELISTRIKAN, SISTEM PENGAPIAN   CDI
Data tes Viar Cross X 200 ES
0-60 km/j :                       4,3 detik
0-80 km/j :                       7,5 detik
0-100 km/j:                         - detik
0-100 m:                         7,5 detik (@80 km/j)
0-201 m:                         11,7 detik (@91,3 km/j)
0-402 m:                         19,5 detik (@93,4 km/j)
Top speed di Racelogic:     96,3 km/j
Top speed di spidometer:  100km/j
Konsumsi bensin:             21 km/L
DATA SPESIFIKASI VIAR CROSS X 250 ES:
P x L x T:                                2.120 x 810 x 1.250 mm
Jarak sumbu roda :                 1.440 mm
Jarak terendah ke tanah :         320 mm
Tinggi tempat duduk :               920 mm
Berat kosong :                          120 kg
Tipe Suspensi Depan:               Upside Down
Tipe Suspensi Belakang:           Monoshock Uni-track System
Rem Depan:                            Disc Brake 240 mm
Rem Belakag:                          Disc Brake 240 mm
Ban Depan:                             IRC 80/100-21
Ban Belakang:                         IRC 100/100-18
Kapasitas tangki bensin :          6,7 liter
Tipe Mesin:                              4 langkah SOHC 4 klep
Diameter x Langkah:                77 mm x 53,6 mm
Kapasitas mesin:                      249,6 cc
Tenaga Maksimal:                     25,4 dk/9.000 rpm
Torsi Maksimal:                         23 Nm/7.000 rpm
Kopling:                                   Manual Multiplate Wet Clutch
Gigi transmisi:                          6 kecepatan
Data tes Viar Cross X 250 ES
0-60 km/j:                                 4,3 detik
0-80 km/j:                                 6,7 detik
0-100 km/j:                             10,8 detik
0-100 meter:                             7,2 detik (84,3 km/j)
0-201 meter:                              11 detik (100,6 km/j)
0-402 meter:                           17,6 detik (115,6 km/j)
Top speed di Racelogic:            120,1 km/j
Top speed di spidometer:            128 km/j
Konsumsi bensin:                        15 km/L

Komentar

Postingan populer dari blog ini

daftar panjang tonjolan pick up pulser magnet motor honda yamaha suzuki kawasaki bajaj minerva terlengkap

daftar ukuran laher/bering noken as all motor honda yamaha suzuki kawasaki viar ktm beneli

daftar ukuran jari-jari tdr std speda motor honda yamaha suzuki kawasaki